Senin, 05 November 2012

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL


MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL


Berbagai organel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran yang strukturnya samadengan membran plasma. Walaupun tebal membran plasma hanya ± 0,1 μm, membran plasmamerupakan penghalang bagi gerakan molekul dan ion zat-zat. Keleluasaan gerak ion dan molekulsangat penting untuk menjaga kestabilan pH yang sesuai, mengendalikan konsentrasi ion didalam sel untuk kegiatan enzim, memperoleh pasokan zat makanan bahan energi dan bahanmentah lainnya, serta membuang sisa-sisa metabolisme yang dapat bersifat racun. Hal tersebut diatas dilakukan dengan cara difusi, osmosis, transpor aktif, dan endositosis atau eksositosis
.
1. Transpor pasif Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi. Perpindahan zat initerjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan. Transpor pasif melalui peristiwadifusi, osmosis, dan difusi terbantu.a.

DifusiDifusi dapat diartikan perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasitinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis). Dengan kata lain setiap zatakan berdifusi menuruni gradien konsentrasinya. Hasil dari difusi adalah konsentrasi yang samaantara larutan tersebut dinamakan isotonis. Kecepatan zat berdifusi melalui membran sel tidak hanya tergantung pada gradien konsentrasi, tetapi juga pada besar, muatan, dan daya larut dalamlemak (lipid). Membran sel kurang permeabel terhadap ion-ion (Na+, Cl–, K+) dibandingkandengan molekul kecil yang tidak bermuatan. Dalam keadaan yang sama molekul kecil lebihcepat berdifusi melalui membran sel daripada molekul besar. Molekul-molekul yang bersifathidrofobik dapat bergerak dengan mudah melalui membran daripada molekul-molekulhidrofolik. Molekul-molekul yang besar dan ion dapat bergerak melalui membran.

 b. Difusi terfasilitasiDifusi terfasilitasi melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein transpor. Protein transpor merupakan protein khusus yang menyediakan suatuikatan ſ sik bagi molekul yang sedang bergerak. Protein transpor juga merentangkan membransel sehingga menyediakan suatu mekanisme untuk pergerakan molekul. Difusi terfasilitasi jugamerupakan transpor pasif karena hanya mempercepat proses difusi dan tidak merubah arahgradien konsentrasi.c. OsmosisOsmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan bergerak dari daerahyang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah yang mempunyai konsentrasi larutantinggi. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatualat yang disebut osmometer. Air akan bergerak dari daerah dengan tekanan osmosis rendah kedaerah dengan tekanan osmosis tinggi. Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yangmempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena air akan keluar meninggalkansel secara osmosis. Sebaliknya jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasirendah) sel akan banyak menyerap air, karenaair berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Jika sel-sel tersebut adalah sel tumbuhan, makaakan terjadi tekanan turgor apabila dalam lingkungan hipotonis. Sebaliknya jika sel tumbuhan beradapada lingkungan hipertonis, dapat mengalami plasmolisis yaitu terlepasnya sel daridinding sel.2.Transport aktif Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien konsentrasi.Transpor aktif sangat diperlukan untuk memelihara keseimbangan molekul-molekul di dalam sel.Sumber energi untuk transpor aktif adalah ATP (adenosin trifosfat).

Transpor aktif primer dan sekunder
Transpor aktif primer membutuhkan energi dalam bentuk ATP, sedangkan transpor aktif sekunder memerlukan transpor yang tergantung pada potensial membran. Kedua jenis transpor tersebut saling berhubungan erat karena transpor aktif primer akan menciptakan potensialmembran dan ini memungkinkan terjadinya transpor aktif sekunder.Transpor aktif primer dicontohkan pada keberadaan ion K+ dan Na+ dalam membran. Kebanyakan sel memeliharakonsentrasi K+ lebih tinggi di dalam sel daripada di luar sel. Sementara konsentrasi Na+ didalam sel lebih kecil daripada di luar sel.Transpor aktif sekunder dicontohkan pada asam aminodan glukosa dengan molekul pengangkutannya berupa protein transpor khusus. Pengangkutantersebut bersama dengan pengangkutan Na+ untuk berdifusi ke dalam sel. Pengangkutan Na+adalah transpor aktif primer yang memungkinkan terjadinya pontensial membran, sehingga asamamino dan glukosa dapat masuk ke dalam sel.
3. Endositosis dan Eksositosis
a. EksositosisEksositosis dapat diartikan, keluarnya zat dari dalam sel. Vesikel dari dalam sel berisi senyawaatau sisa metabolisme. Bersama aliran plasma, vesikel tersebut akhirnya sampai pada membrandan terjadilah perlekatan. Daerah perlekatan akan mengalami lisis dan isi vesikel keluar. b. EndositosisEndositosis merupakan proses pemasukan zat dari luar sel ke dalam sel. Partikel-partikel dariluar sel menempel pada membran kemudian mendesak membran sehingga terjadilah lekukanyang semakin lama semakin dalam bentuknya seperti kantung dan akhirnya menjadi bulat laluterlepas dari membran. Bulatan tersebut berisi partikel, lalu akan dicerna oleh lisosom/enzim pencerna yang lain.